Mojokerto memiliki budaya yang salah satunya adalah Seni Bantengan. Kesenian rakyat Bantengan
berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang dahulunya
merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon
kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan liar termasuk
diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah. Pada saat itu, seorang
penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki hutan dan
mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap. Kerangka
Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian
ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.
Dari kejadian itu
Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah
atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan
kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai
pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya
menggambarkan, gerakan - gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang
berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik
terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga
dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai
dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai
Sumber : In Here.
Selain itu, kota Mojokerto juga memiliki makanan khas yaitu Onde-onde yang terbuat dari tepung ketan yang di dalamnya berisi kacang ijo yang sudah di olah dan atasnya di taburi dengan wijen.
Ciri khas kota Mojokerto adalah dari salah satu makanan khasnya yaitu Onde-Onde. Selain itu, Mojokerto juga merupakan kota yang terdapat peninggalan sejarah kerajaan Majapahit yang terdapat di Kabupaten Mojokerto tepatnya di Trowulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar